CARA MENGGANTI COMPRESOR

Cara penggantian compressor pada ac split
.fullpost{display:inline;}

Cara penggantian compressor pada ac split dibutuhkan sebuah alat pengelasan yaitu tabung camping gas dan tabung oxigen.
bisa juga dilakukan dengan pengelasan menggunakan blender, bila anda belum mempunyai tabung oxigen.

bila anda menggunakan sistem pengelasan dengan menggunakan blender, waktu anda ingin melepaskan dua buah sambungan pipa di compressor “yg bertanda lingkaran merah pada gambar” anda harus membuka semua tutup body outdoor agar hawa panas dari blender tidak mengenai compressor.
tapi saya sarankan anda menggunakan sistem pengelasan dengan campuran oxigen, agar pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat.

setelah melepaskan dua buah sambungan pipa pada compressor, lepaskan tiga buah mur yg berada pada bagian bawah kaki compressor dengan menggunakan kunci ring atau pas ukuran 12-13.

setelah melepaskan tiga buah mur pada kaki compressor, angkat compressor keluar dari dudukannya.
penggantian compressor harus sesuai dengan type label yg berada pada body compressor, atau bisa juga diganti dengan dasar persamaan kapasitas pendinginan.

contoh sebuah compressor national 1 pk bisa diganti dengan compressor merk hitachi yg berukuran 1 pk juga, walaupun pada kaki compressornya berbeda dengan merk national sehingga baut pada lubng dudukan pada kaki compressor hanya dapat dipakai 1 atau 2 buah saja.
pada waktu penggantian compressor ganti pipa kapiler dan saringannya agar freon dapat bersikulasi dengan lancar.

bila anda belum mengetahui cara pencarian terminal compressor (s c r) dapat anda lihat pada tutup terminal compressor.
atau anda bisa juga dengan mengukur tahanan 3 buah terminal compressor tersebut dengan sebuah multitester.
caranya adalah sebagai berikut :

posisikan multitester pada skala ohm x 10 ukur semua tahanan ketiga terminal compressor sampai menemukan tahanan yg terkecil, bila sudah anda dapatkan tahanan yg terkecil, satu terminal yg tidak tersentuh probe tester itu adalah (s)atau starting yg dihubungkan dengan running capasitor.
sedangkan untuk pencarian (r) nya ukur dari terminal (s) dengan terminal lainnya, tahanan yg terbesar adalah (r) yg juga dihubungkan dengan running capasitor dan 1 line listrik dan tahanan yg terkecil adalah (c) yg dihubungkan langsung dengan line listrik.

setelah compressor, saringan dan pipa kapiler sudah terpasang dan nepel pipa instalasi juga sudah terpasang pada kran valve, operasikan ac split.
pasang selang manifold warna biru pada pentil pengisian freon dan buka kran manifold warna biru/tekanan rendah.
setelah outdoor unit mendapat supply listrik lakukan pemakuman yaitu dengan cara menutup kran valve hisap dengan kunci L sampai tertutup rapat.

angin akan keluar dari ujung selang yg berwarna kuning, diamkan sampai angin habis atau tidak ada lagi angin yg keluar dari ujung selang warna kuning.
setelah angin yg keluar benar-benar habis, tutup kran manifold warna biru sampai benar-benar tertutup rapat.
buka kran hisap yg tadinya ditutup dengan kunci L sampai terbuka penuh, lalu pasang selang manifold warna kuning pada tabung freon.
buka kran pada tabung freon lalu isikan freon dengan cara membuka kran manifold warna biru/tekanan rendah.

lakukan pengisian freon sambil melihat amper compressor pada tang amper, bila amper normal lanjutkan pengisian freon.
tapi bila amper tinggi, ganti pipa kapiler dengan ukuran yg lebih besar dan lakukan pengecekan kebocoran pada sambungan compressor yg baru di las dengan air sabun bila outdoor sudah terisi dengan freon.

Empat jenis kebocoran yang paling sering



1. Bocor evaporator
Evaporator merupakan komponen pemroses hawa dingin dengan mengalirkan proses evaporasi dan kembali menyedot kelembapan suhu dalam kabin. Debu, kotoran kabin hingga asap rokok merupakan pencetus paling utama terjadinya sumbatan pada komponen yang terbuat dari aluminium ini.

Karena terbuat dari aluminium, maka saluran yang tak bakal berkarat ini bila mengalami sumbatan akan mudah robek. Ingat sifat aluminium yang liat, tak korosif tapi lembek dan mudah koyak. Mobil buatan Jepang umumnya meletakan evaporator di bawah laci sehingga akan mudah menyedot debu dan tersumbat. Lain dengan mobil buatan Eropa yang letak evaporatornya di dalam kabin. Tak mudah tersumbat, walaupun cukup menyulitkan bila perlu membersihkannya.

2. Bocor seal Kompresor
Kompresor yang bekerja bagai ‘mesin’ kecil terdiri pula dari sejumlah karet (seal) yang bisa saja cepat rusak bila terjadi kesalahan. Paling sering karena salah posisi kompresor dan pelumas yang habis karena mesin terlampau panas.

3. Bocor saluran
Rangkaian saluran atau selang penyejuk udara bisa saja bocor akibat gesekan berlebihan yang terjadi karena seringnya mobil tergoncang. Bisa juga karena mampetnya ekspansi dan reciver dyaer sehingga tekanan dalam saluran meningkat dan menyebabkan kebocoran.

4. Bocor seal saluran
Sambungan antara saluran dengan beberapa komponen dari metal membutuhkan karet (seal) penyekat. Maka kondisi buruk yang menyebabkan kebocoran saluran dengan sendirinya juga akan merembet pada hancurnya seal dan berujung pada kebocoran.

Belajar mengisi freon ac split


Pertama-tama yg harus dilakukan dalam pengisian freon adalah mengoperasikan ac split.
setelah outdoor unit mendapatkan supply listrik dari indoor unit, buka nepel penutup pentil pengisian freon dengan kunci inggris.
lalu pasang selang berwarna biru yg berada pada manifold di pentil pengisian freon, adakah tekanan freon? dengan melihat jarum manifold tekanan rendah yg berwarna biru.
jika tidak ada tekanan freon sama sekali, berarti sistem pendingin/ac split ada kebocoran.
cari sampai ketemu dimana letak kebocorannya dengan kuas kecil yg diberi air sabun, bila tidak diperbaiki/dilas kebocorannya freon akan berkurang kembali walaupun telah diisi sampai ac split menjadi dingin kembali.
bila ruang kebocorannya harus diperbaiki dengan cara mengelas dan pada sistem pendingin/ac split masih terdapat sisa freon, maka yg harus anda lakukan sebelum melakukan perbaikan/pengelasan adalah membuang sisa freon tersebut agar tidak membahayakan diri anda.

apabila telah ditemukan letak kebocorannya dan sudah diperbaiki/dilas, sistim pendingin/ac split harus divakum terlebih dahulu sebelum diisi freon, dengan menggunakan mesin vakum.
vakum yg baik harus mencapai 30″, lalu bagaimana bila anda tidak mempunyai mesin vakum???
tenang saja masih ada cara, yaitu dengan menggunakan compressor/outdoor unit yg akan kita isi freonnya, caranya adalah:
1. pasang selang warna biru pada pentil pengisian freon dan selang warna kuning pada tabung freon(posisi kran ditabung freon dlm keadaan terbuka penuh dan kedua kran pada manifold tertutup penuh).
2. buka penutup kran nepel ukuran 3/8 yg ada pada samping kanan kran nepel outdoor unit.
3. masukan kunci L pada kran nepel 3/8 dan putar kekanan(posisi klep nepel ditutup).
4. operasikan ac split dan tunggu sampai indoor unit mensupply listrik kebagian outdoor unit.
5. setelah outdoor unit beroperasi, lepaskan selang warna biru dari manifold, angin akan keluar dari ujung selang warna biru dan tunggu sampai angin tidak keluar lagi dari ujung selang warna biru.
6. setelah tidak ada angin yg keluar lagi dari ujung selang warna biru, pasang kembali ujung selang warna biru ke manifold lalu putar ke kiri kunci L yg berada pada kran nepel 3/8(posisi kran nepel terbuka penuh).
7. isi freon dengan memutar kran manifold warna biru kearah kiri sambil melihat jarum manifold untuk memastikan berapa freon yg sudah masuk kedalam sistem pendingin/ac split.
pada waktu pengisian freon lakukan secara bertahap jangan sekaligus dalam waktu singkat, agar tidak merusak klep compressor.
buka kran manifold…….. sebentar…….. lalu tutup kembali, lakukan berulang-ulang dan lihat berapa freon yg sudah masuk pada jarum penunjuk yg ada dimanifold, sampai pipa instalasi ac yg berukuran 3/8 yg berada pada outdoor unit basah berembun atau evaporator yg ada pada indoor unit anda pegang, apabila dinginnya sudah merata berarti proses pengisian freon sudah cukup, tidak harus 75 psi.
bila unit ac kelebihan freon akan membuat ac menjadi tidak dingin bukan menjadikan lebih dingin.perhatikan juga amper compressor pada waktu pengisian freon, jangan sampai melebihi batas amper(current) yg dapat anda lihat pada sisi indoor unit.
Selamat..mencoba…














mengenal komponen-komponen utama sebuah sistem refrigerasi mekanik
1.Kondenser
Kondenser adalah komponen di mana terjadi proses perubahan fasa refrigeran, dari fasa uap menjadi fasa cair. Dari proses kondensasi (pengembunan) yang terjadi di dalamnya itulah maka komponen ini mendapatkan namanya. Proses kondensasi akan berlangsung apabila refrigeran dapat melepaskan kalor yang dikandungnya. Kalor tersebut dilepaskan dan dibuang ke lingkungan. Agar kalor dapat lepas ke lingkungan, maka suhu kondensasi (Tkd) harus lebih tinggi dari suhu lingkungan (Tling). Karena refrigeran adalah zat yang sangat mudah menguap, maka agar dapat dia dikondensasikan haruslah dibuat bertekanan tinggi. Maka, kondenser adalah bagian di mana refrigeran
bertekanan tinggi (Pkd = high pressure–HP).
II.4.2. Piranti ekspansi(expansiondevice–EXD)
Piranti ini berfungsi seperti sebuah gerbang yang mengatur banyaknya refrigeran cair yang boleh mengalir dari kondenser ke evaporator. Oleh sebab itu piranti ini sering juga dinamakan refrigerant flow controller. Dalam berbagai buku teks Termodinamika, proses yang berlangsung dalam piranti ini biasanya disebut throttling process. Besarnya laju aliran refrigeran merupakan salah satu faktor yang menentukan besarnya kapasitas refrigerasi. Untuk sistem refrigerasi yang kecil, maka laju aliran refrigeran yang diperlukan juga kecil saja. Sebaliknya unit atau sistem refrigerasi yang besar akan mempunyai laju aliran refrigeran yang besar pula. Terdapat beberapa jenis piranti ekspansi. Di bawah ini diterakan beberapa di antaranya.
a. Pipa kapiler (capillary tube – CT).
Berupa pipa kecil dari tembaga dengan lubang berdiameter sekitar 1 mm, dengan panjang yang disesuaikan dengan keperluannya hingga beberapa meter. Pada berbagai unit refrigerasi yang menggunakannya pipa ini biasanya diuntai agar terlindung dari kerusakan dan ringkas penempatannya. Lubang saluran yang sempit dan panjangnya pipa kapiler ini merupakan hambatan bagi aliran refrigeran yang melintasinya; hambatan itulah yang membatasi besarnya aliran itu. Pipa kapiler ini menghasilkan aliran yang konstan.
b. Katup ekspansi tangan (hand/manual expansion valve – HEV).
Adalah pengatur aliran yang berupa katup atau keran biasa, yang dioperasikan untuk mengatur bukaannya secara manual.

c. Katup ekspansi termostatik (Thermostatic expansion valve – TEV).
Pada piranti ini terdapat bagian yang dapat bekerja secara termostatik, yaitu mempunyai sensor suhu yang dilekatkan pada bagian keluaran evaporator. Perubahan suhu yang terjadi pada keluaran evaporator itu menjadi indikator besar-kecilnya beban refrigerasi. Variasi suhu itu dimanfaatkan untuk mengatur bukaan TEV, sehingga besarnya laju aliran melintasinya juga menjadi terkontrol.
d. Katup pelampung (float valve – FV).
Piranti ekspansi jenis ini biasanya dirangkaikan dengan evaporator jenis ‘genangan’ (flooded evaporator, wet evaporator). Ketinggian muka (level) cairan dalam tandon (reservoir) cairan evaporator menjadi pendorong pelampung yang menjadi
pengatur besarnya bukaan katup.
3. Evaporator (evaporator – EV)
Evaporator adalah komponen di mana cairan refrigeran yang masuk ke dalamnya akan menguap. Proses penguapan (evaporation) itu terjadi karena cairan refrigeran menyerap kalor, yaitu yang merupakan beban refrigerasi sistem. Terdapat dua jenis
Evaporator yaitu:
•Evaporator ekspansi langsung (direct/dry expansion type – DX).
Pada evaporator ini terdapat bagian, yaitu di bagian keluarannya, yang dirancang selalu terjaga ‘kering’, artinya di bagian itu refrigeran yang berfasa cair telah habis menguap sebelum terhisap keluar ke saluran masuk kompresor.
•Evaporator genangan (flooded/wet expansion type).
Pada evaporator jenis ini seluruh permukaan bagian dalam evaporator selalu dibanjiri, atau bersentuhan, dengan refrigeran yang berbentuk cair. Terdapat sebuah tandon (reservoir, low pressure receiver), di mana cairan refrigeran terkumpul, dan dari bagian atas tandon tersebut uap refrigeran yang terbentuk dalam evaporator tersebut dihisap masuk ke kompresor.
4. Kompresor (compressor – CP)
Kompresor adalah komponen yang merupakan jantung dari sistem refrigerasi. Kompresor bekerja menghisap uap refrigeran dari evaporator dan mendorongnya dengan cara kompresi agar mengalir masuk ke kondenser. Karena kompresor mengalirkan refrigeran sementara piranti ekspansi membatasi alirannya, maka di antara kedua komponen itu terbangkitkan perbedaan tekanan, yaitu: di kondenser tekanan refrigeran menjadi tinggi (high pressure – HP), sedangkan di evaporator tekanan refrigeran menjadi rendah (low pressure – LP).
II.5. Diagram Siklus Kompresi Uap
Sistem pendingin siklus kompresi uap merupakan daur yang terbanyak digunakan dalam daur refrigerasi, pada daur ini terjadi proses kompresi (1 ke 2), pengembunan( 2 ke 3), ekspansi (3 ke 4) dan penguapan (4 ke 1)
Kompresi mengisap uap refrigeran dari sisi keluar evaporator, tekanan dan temperatur diusahakan tetap rendah agar refrigeran senantiasa berada dalam fase gas.
Didalam kompresor, uap refrigeran ditekan (dikompresi) sehingga tekanan dan temperatur tinggi. Energi yang diperlukan untuk kompresi diberikan oleh motor listrik atau penggerak mula lainnya. Jadi, dalam proses kompresi energi diberikan kepada uap refrigeran. Pada waktu uap refrigeran dihisap masuk ke dalam kompresor, temperature masih rendah akan tetapi selama proses kompresi berlangsung, temperatur dan tekanan naik. Setelah proses kompresi, uap refrigeran (fluida kerja) mengalami proses kondensasi pada kondensor. Uap refrigeran yang bertekanan dan bertemperatur tinggi pada akhir kompresi dapat dicairkan dengan media pendinginnya fluida air atau udara. Dengan kata lain, uap refrigeran memberikan panasnya (kalor laten pengembunan) kepada air pendingin atau udara pendingin melalui dinding kondensor.
Karena air atau udarapendingin menyerap panas dari refrigeran, maka temperaturnya menjadi lebih tinggi pada waktu keluar dari kondensor. Selama refrigeran mengalami perubahan dari fase gas (uap) ke fase cair, tekanan dan temperatur konstan, oleh karena itu pada proses ini refrigeran mengeluarkan energi dalam bentuk panas.

 
TUNAS BARU TEKNIK © 2012 | Designed by LogosDatabase.com, in collaboration with Credit Card Machines, Corporate Headquarters and Motivational Quotes